Royal Golden Eagle Telah Memulai Gebrakan untuk Sustainable Living Everywhere Everytime, Sekarang Giliran Anak-anak Muda Meneruskannya
Royal
Golden Eagle Telah Memulai Gebrakan untuk Sustainable Living Everywhere
Everytime, Sekarang Giliran Anak-anak Muda Meneruskannya
Sustainable living bukanlah perkara yang sulit untuk kita bisa memulainya. Namun, gaya hidup berkelanjutan ini juga tak terlalu mudah untuk mewujudkannya. Harus ada kesadaran yang tinggi dari lingkungan tempat kita berada mengenai pentingnya memulai gaya hidup ini. Kalau tidak, maka kita akan menjalani gaya hidup ini dengan setengah hati.
Anak-anak
muda zaman sekarang yang berada dalam circle Gen Z saat ini juga
sepertinya sudah cukup aware dengan sustainable fashion.
Ini adalah cabang pemikiran lain dari gaya hidup berkelanjutan dimana kita
menjadi lebih bijak dengan hanya menggunakan pakaian dengan bahan yang ramah
lingkungan. Mereka juga sering memperhatikan video di media sosial yang berisi
edukasi tentang bahan, manufaktur, merek, teknologi, dan solusi limbah fast
fashion. Hal ini tentu sejalan dengan yang Royal Golden Eagle lakukan
dengan menjadi produsen viscose terbesar di dunia dan membangun kemitraan
dengan banyak negara demi menciptakan green economy.
Perusahaan
ini sangat concern pada isu-isu lingkungan yang bisa merusak bumi
seperti banyaknya sampah tekstil per tahun yang mencapai 90 ton lebih.
Sementara orang-orang di seluruh dunia tidak mungkin mengenakan satu potong
pakaiannya selama lebih dari 39 kali. Bahkan sebanyak 25 persen masyarakat di
Indonesia rata-rata memiliki kebiasaan membuang pakaiannya lebih dari 10 potong
per tahun. Anda bisa bayangkan berapa banyak sampah yang akan menimbun
lingkungan kita setiap tahunnya hanya dari sektor tekstil ini saja?
Komitmen Investasi Sustainable Fashion
Royal
Golden Eagle mengelola APR (Asia Pasific Rayon) yang memproduksi rayon viskosa
pertama di Asia. Perusahaan ini memiliki perkebunan yang menghasilkan serat
viscose ramah lingkungan karena mudah menyatu dengan tanah. Produk tekstil yang
menggunakan serat viscose akan menjadi produk sustainable fashion.
Anak-anak muda yang senang menggunakan barang branded dengan konsep fast
fashion-nya pasti akan mudah mengalihkan perhatian ke fesyen berkelanjutan.
Serat
viscose memiliki beberapa keunggulan yang bukan main-main. Tidak heran jika
Royal Golden Eagle memiliki komitmen kuat dalam menggelontorkan nilai investasi
cukup tinggi dalam tekstil ini. Nilai investasi tersebut untuk membangun
kemitraan strategis dengan TaFF (Federasi Tesktil dan Fesyen) untuk advokasi
praktik industri sustainable dan kerja sama penelitian. Penelitian
tentang inovasi dalam teknologi daur ulang tekstil diantaranya bersama NTU
(Nanyang Technological University).
Keunggulan Viscose Support Sustainable Living
Fesyen
berkelanjutan adalah bagian dari perjuangan mewujudkan sustainable living.
Anak-anak muda yang minatnya tinggi terhadap produk fesyen adalah mitra yang
tepat bagi perusahaan produsen viscose. Mereka bisa menggandeng anak-anak muda
yang seringkali lantang dalam menyuarakan program penyelamatan bumi dengan cara
yang menyenangkan. Lalu, apa sajakah kelebihan viscose daripada kain pakaian
lainnya?
Nyaman Tanpa Drama
Tahukah
Anda jika baju-baju bermerek dengan harga tinggi itu kebanyakan justru
menggunakan bahan tidak ramah lingkungan? Kain-kain sintetis dari petroleum,
poliester, akrilik, dan nilon memang bisa para desainer sulap menjadi baju
mahal dari segi desain dan motif. Namun seringkali kulit tidak bisa bernafas
lega saat menggunakannya. Belum lagi jika merek tersebut menerapkan produksi fast
fashion dimana baju-baju mereka hasilkan dalam jumlah yang sangat besar dan
seringkali menyiksa para pekerjanya.
Serat
viscose yang desainer buat menjadi model pakaian menarik akan meningkatkan
nilai jual suatu merek. Kainnya lembut dan halus seperti sutra. Saat seseorang
menggunakannya pun kain rayon viskosa dapat mengembang dan bisa jatuh dengan
indahnya.
Serat Alami
Rayon
viskosa adalah masa depan untuk industri tekstil. Bahan ini mengandung seratus
persen selulosa kayu sehingga bisa menjadi bahan alternatif pengganti
bahan-bahan baju yang tidak ramah lingkungan. Anda akan langsung jatuh cinta
pada kain ini saat pertama kali mengenakannya.
Komposisi Urai Terbaik
Serat
viscose adalah polimer dari tumbuhan yang akan langsung menyatu dengan tanah
saat terjadi proses penguraian. Produsen viscose Royal Golden Eagle mendapatkan
bahan baku dari hutan yang juga terus menerus mendapat tanaman baru secara
berkelanjutan. Tanaman baru tersebut mengalami siklus panen lima tahunan
sehingga bahan mentah viscose pun selalu tersedia.
Penyokong Sustainable Living
Serat
viscose adalah produk tekstil yang akan menyokong sustainable fashion kini
dan nanti. Penggunaan sumber daya terbarukan seperti serat viscose juga sejalan
dengan program Royal Golden Eagle lainnya melalui paper upcycling.
Perkebunan Berkelanjutan untuk Paper Upcycling
Menggunakan
wasted paper untuk menulis sudah menjadi kebiasaan masyarakat urban
beberapa tahun belakangan, bukan? Betapa kertas bisa kita pakai bolak-balik
untuk mencetak atau menulis manual agar bisa meminimalkan sampah kertas. Dari
hal kecil ini kita bisa menghemat biaya penggunaan kertas dan bahan baku kertas
di hutan.
Royal
Golden Eagle melalui operasi grup APRIL sebagai produsen pulp dan kertas di
Indonesia dan terbesar di dunia mengelola perkebunan berkelanjutan seluas 448
ribu hektar di Riau. Program paper upcycling sebagai bagian dari sustainable
living di zaman modern pun selalu mereka terapkan setiap tahunnya. Ketika
mereka memanen pohon sekitar 90 ribu hektar, maka sebanyak 200 juta bibit
tanaman akan mereka tanam. Lima tahun lagi mereka akan menuai apa yang mereka
tanam hari ini.
Ada
dua jenis pohon dari perkebunan berkelanjutan yang dapat menghasilkan produk
kertas dan pulp atau bubur kertas. Ini adalah pohon akasia dengan kualitas
serat baik untuk pembuatan kertas tulis dan pohon kayu putih untuk serat
viscose serta produk kertas lainnya. Standar lingkungan yang perusahaan usung
juga menggunakan teknologi tinggi dengan efisiensi konsumsi energi sehingga
limbah paper upcycling dapat perhatian yang teliti.
Peran
anak-anak muda dalam industri kertas dan pulp menggunakan paper upcycling
ini juga sangat penting. Mereka adalah generasi yang mungkin sangat
sedikit menggunakan kertas saat ini karena semua sudah menggunakan digital matter.
Namun, anak-anak muda ini concern pada daur ulang berbasis serat yang
ternyata membawa dampak positif dalam emisi gas rumah kaca, energi, dan air.
Munculnya
kreativitas menggunakan kertas dalam membuat karya seni seperti lukisan,
kerajinan tangan untuk pajangan, dan eksebisi bergengsi di dalam maupun luar
negeri oleh anak-anak muda mendapat dukungan dari produsen pulp dan kertas ini.
Investasi yang Royal Golden Eagle lakukan pada sektor paper upcycling menjadi
investasi yang sangat bermanfaat untuk dunia tak hanya di Indonesia.
Generasi
muda yang memiliki pemikiran out of the box dan concern terhadap
isu-isu lingkungan juga harus terus bergerak demi mewujudkan sustainable
living. Saat perusahaan besar sudah bisa mewujudkan banyak program
untuk gaya hidup berkelanjutan dalam skala yang besar, kini saatnya anak-anak
muda meneruskannya. Dengan cara yang lebih kreatif, membawa manfaat untuk
banyak orang, dan tetap mengusung green living yang baik bagi bumi.
Daftar Isi [Tutup]
0 Comments
Post a Comment