Cerpen Cinta - Skala Kekuatan Mr A.F. Bagiku

Share :
Cerpen Cinta - Skala Kekuatan Mr A.F. Bagiku - Udah lama nih gak update blog Cerpen Cinta - Skala Kekuatan Mr A.F. Bagiku tentunya kisah ini sangat keren sekali, karena Cerpen ini mengandung kisah yang sangat galau sekali dari pada penasaran dengan Cerpen Cinta ini yang berjudul Cerpen Cinta - Skala Kekuatan silakan di baca aja deh :))

Cerpen Cinta - Skala Kekuatan Mr A.F. Bagiku

Ku tengok ke arah samping kanan, wajah lelah karena ditemani kemacetan, dan pusing karena ketidaknyamanan berada di benda beroda empat berwarna kuning ini, yang jelas bukan milik kami, nampak jelas kulihat dari aura wajah temanku Nisa. Ku tengok ke sebelah kiri , ku lihat wajah kecemasan dari sosok laki-laki yang terkadang hanya diekspresikan dengan kepura-puraan rasa tenang , mungkin Dhani temanku itu takut datang terlambat di acara yang akan kami ikuti. Terdengar jelas suara temanku Anis yang tak pernah berhenti melihat jam ditangannya dan berusaha menginformasikan perubahan waktu setiap menitnya pada kami, yang kerap merubah pandangan kami tertuju padanya, yang tepat berada di depanku. Aku tahu mereka memang orang- orang on time, dan kali ini aku yang membawa mereka untuk merasakan  hal seperti ini, yang bagiku hal ini sudah biasa. Dari tadi pagi mereka sudah menungguku di sekolah, tapi seperti biasanya aku terlambat,  hanya senyuman maaf yang bisa kuberikan untuk sekedar meredakan kejengkelan mereka karena lama menungguku.

        
Setelah lama ditemani kemacetan kota Garut, akhirnya kami tiba di tempat acara, terlihat Dewi telah menunggu kami di gerbang. Dan ternyata kami benar- benar terlambat. Namun ntahlah apakah kami memang beruntung atau tidak, kami datang tepat pada sesi yang dapat meredakan perut-perut kami yang mulai  protes ini, dan yang terpenting acara inti yaitu Hipnomotivation Training belum dimulai. Walaupun perutku tak lagi bermasalah, tapi pikiran ku tetap saja tak bisa 100% berada di tempat ini, aku masih tak bisa berhenti memikirkan UTS untuk hari esok, yang sama sekali belum kupersiapkan. Tak seperti biasanya aku yang nampak bersemangat sekali bila mengikuti training-training seperti ini, namun kali ini hanya terdorong untuk mendapatkan selembar kertas pernyataan keikutsertaan saja, tak ada hal lain yang mendorongku ke tempat ini selain hal itu. Posisi duduk paling belakang pun ku rasakan tak begitu nyaman dengan keadaanku pada saat itu.

          Beberapa panitia membagikan  selembar kertas, dan Nampak kertas yang harus kami isi, semakin mengingatkanku pada suasana yang akan terjdi pada UTS esok hari. Tapi ternyata dugaanku salah, pertanyaan-pertanyaan dalam lembar itu sungguh menarik untuk ku jawab. Masih kuingat betul pertanyaan no 6 yang tertulis seperti ini

 “Siapakah orang-orang yang selama ini sering menjadi kekuatan anda, apa yang Ia perintahkan selalu anda ikuti (boleh menjawab lebih dari satu)?”, . Aku menjawab M.r A.F (guru fisika), Mr.  I.N. (guru fisika) dan orangtuaku. Entahlah urutan jawabannya seperti itu, ingin sekali ku ralat posisinya, harusnya aku mencantumkan orangtuaku terlebih dahulu pikirku, tapi sudahlah itu hanya gerakan repleks pada tanganku yang kupikir tak berarti apa-apa. Lalu pada pertanyaan no 7 tertulis seperti ini
 “Siapakah diantara orang-orang yang ada di jawaban no 6 (jika memilih lebih dari satu) yang kekuatannya paling besar (lingkari pada nama yang dipilih) dan paling anda rasakan. Jika saya berikan skala 1-10 (1 lemah- 10 kuat), berapa skalanya, jawablah dengan jujur?”. Dan aku melingkari nama Mr. A.F. dengan skala 7. Hal itu pun ingin sekali ku ralat, harusnya aku memilih orangtuaku pikir ku lagi, tapi tidak aku hanya berusaha untuk jujur, tak apalah lagi pula orangtuaku tak tahu akan hal ini, celotehan dalam otakku yang membuatku mengisi lembar kertas itu sambil tersenyum. Dua pertanyaan itu berhasil menghapus kata UTS dari otakku.

          Acara inti itu tiba, trainnernya masih nampak muda, pembawaannya pun santai dan benar- benar menghipnotis kami sesuai dengan tema acaranya. 90% pikiranku sudah berada ditempat itu, di sebuah kursi citos, paling belakang, serasa mulai nyaman kududuki, ditemani dan terus diiringi dengan motivasi-motivasi yang menyejukkan hati, 2 X 60 menit ke depan ku pikir aku tak akan pernah merasakan asam laktat ku bereaksi, atau  semut-semut kecil serasa berkeliaran di telapak kakiku, sepertinya tak akan kukunjungi hal itu. Dan tibalah moment yang masih ku ingat betul hingga saat ini, mungkin sekitar setengah jam terakhir. Ketika seluruh peserta dihadapkan pada layar yang telah nampak gerakan  spiral yang berputar di pusatnya, persis seperti apa yang dilakukan Uya Kuya untuk menghipnotis sasarannya. Kami diminta untuk melihat pergerakan  titik pusatnya hingga kelopak mata kami benar-benar terasa lelah dan menutup dengan sendirinya, dan aku merasakan hal itu.

“Setelah anda benar-benar merasa ingin menutup kelopak mata anda, pejamkanlah, karena saya akan membawa anda pada alam bawah sadar anda,”, sugesti trainer yang mengantarkanku pada alam bawah sadarku.

 “Sekarang anda benar-benar berada pada alam bawah sadar anda. Dan saya akan mengajak anda pada tempat yang benar-benar anda inginkan. Sekarang anda benar-benar berada di tempat itu, dan disana anda merasakan kedamaian, merasakan kebahagiaan, semua komponen yang berada di tempat itu benar-benar mulai anda rasakan”, sugesti trainer  yang ku dengar dalam lelap tidurku. Dalam alam bawah sadarku aku berada diatas pesawat terbang yang bertuliskan TOFI (Team Olipiade Fisika Indonesia), dan disana aku duduk di dampingi Mr. A.F. dan tokoh idolaku Drs. Yohanes Surya. Semua komponen dalam pesawat terbang itu bertuliskan kata FISIKA, termasuk baju yang dikenakan pilot dan pramugari disana. Aku benar-benar diistimewakan di tempat itu.

“Sekarang lupakan tempat itu, karena saya akan membawa anda ke suatu tempat kedamaian yang paling abadi, dan sekarang tempat itu telah ada dihadapan anda, dan disana ada sebuah pintu yang anda coba dekati, semakin anda mendekati pintu itu anda semakin merasakan ketenangan, dan sekarang anda telah berada tepat di depan pintu itu, dan anda mencoba untuk membukanya. Ketika anda membuka pintu itu anda akan bertemu dengan sosok yang selalu memberi kekuatan pada diri anda, seseorang yang selalu membuat anda tenang dalam menghadapi setiap rintangan, buka pintu itu dan temui orang itu!”, trainer meneruskan sugestinya.  Ini benar-benar diluar dugaan aku merasakan tanganku bergerak dan mencoba membuka pintu itu secara perlahan. Pikiranku mencoba untuk menebak bahwa aku akan bertemu orang tuaku disana, namun ternyata aku salah, aku sama sekali tak bertemu kedua oranngtuaku, orang yang kutemui disana adalah Mr. A.F..

“Rangkul dia, sapa dia, mintalah ketenangan padanya, mintalah nasihat padanya”, sugesti trainer yang membuat ku kebingungan. Beliau guruku yang masih lajang yang tak mungkin aku rangkul. Aku mendengar suara Anis dan Dewi disampingku sedang menangis, aku mencoba menduga mereka pasti bertemu dengan kedua orangtua mereka. Aku mulai berpikir bahwa alam bawah sadarku bisa ku setting sendiri, karena disini aku adalah sutradara yang bisa menempatkan siapa saja tokoh dalam cerita alam bawah sadarku. Aku mencoba untuk merubah keberadaan Mr. A.F dengan kedua orangtuaku. Dan aku berhasil menempatkan kedua orangtuaku, namun mereka berada dibelakang Mr. A.F, dan orang yang kurangkul adalah Mr. A.F. Walau aku memang mempunyai perasaan khusus untuk beliau,

tapi  rangkulan itu sama sekali tak kurasakan seperti indahnya rangkulan Nyi Iteung dan Kabayan, Habibi-Ainun, atau pun Rama dan Sinta apalagi seperti romannya Romeo dan Juliet.  Tapi kurasakan rangkulan kasih sayang seorang kakak pada adiknya yang benar-benar membuatku merasa tenang karena transfer energi dari beliau. “Pelajari buku Olimpiade dari Bapak ya!”, hanya itu amanat yang beliau sampaikan.

“Katakan terima kasih pada dia karena sekarang anda akan meninggalkan dia, dan ketika anda semakin menjauhinya, semakin menambah kekuatan untuk membuka mata anda”, sugesti terakhir yang trainer berikan untuk mengantarkan kami pada alam sadar kami.

          Di sesi terakhir ternyata kami diberi selembar kertas yang memuat pertanyaan yang sama dengan kertas yang diberikan sebelumnya, namun kami harus mengisinya sesuai dengan kondisi kami setelah training. Dan tak ada keraguan lagi pada soal no 6 dan 7 aku melingkari nama Mr. A.F dengan mencantumkan skala 10.

Daftar Isi [Tutup]

    Reaksi:
    Newer
    Older

    0 Comments