Cerpen Cinta Sedih : ANAK KU SURGA KU

Share :
Cerpen Cinta Sedih : ANAK KU SURGA KU kali ini dapat sebuah cerpen cinta mungkin sangat gmna gt, hehhe Cerpen ini karya dari  indarniati kalo teman2 yang hobby nulis cerpen maupun puisi silakan kirim ke email admin ya, semakin banyak semakin baik lho, jangan lupa tema nya Cerpen cinta, cerpen sedih, cerpen  Remaja dll

Sedikit meriview Cerpen Cinta Sedih : ANAK KU SURGA KU cerita ini sangat sedih lo, karena ibu yang sangat mencintai anaknya,sepppp baca dech

Cerpen Cinta Sedih : ANAK KU SURGA KU

Ternyata memang benar jadi ibu rumah tangga menyenangkan jika kita dapat menyiasati semua kondisi keseharian dengan bijaksana dan arif, yang terpenting lagi harus super sabar. Ceritaku dimulai dari 5 tahun yang lalu, tepatnya April 2006, kala itu panggilan akrabku adalah bu guru, kuawali karir kerjaku sebagai seorang guru, tanpa ada ragu sedikitpun dihati untuk menjadi salah satu pahlawan tanpa tanda jasa ini. Alhamdulillah tanpa menunggu lama dari kelulusanku, aku diterima kerja sebagai salah satu tenaga pengajar di sebuah MTs Negeri di Surabaya. Ku yakinkan niat untuk menuai tugas mulia walau diawal karir gaji belum seberapa. Aku harus menghadapinya bagaimana seharusnya aku, sempat tidak tahu harus berfikir apa untuk melanjutkanya. Tidak terasa hampir 5 tahun lebih kuabdikan diri disana dengan penuh kesabaran karena memang seorang guru dituntut untuk memiliki multi talenta dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada baik yang berhubungan dengan siswa atau dengan teman kerja.

Di penghujung 2008 aku menemukan jodohku yang sempat kuhindari karena ketidaksiapan dirinku untuk menikah di usia yang lumayan orang awam pasti akan mengatakan perawan tua, tapi ternyata sekarang dia suamiku telah 3 tahun menemaniku menjalani hari-hari. Tak terasapun aku dikaruniai 2 orang putri yang cantik dan sempurna. Selama karirku di sekolah itu, aku tidak pernah ketinggalan prestasi, menjabat wali kelas tiap tahunnya,padahal aku adalah seorang guru tidak tetap tapi alhamdulillah berkat keuletan dan dedikasiku serta tanggung jawab yang tidak gampang aku dioercaya itu semua, sampai akhirnya aku dipercaya untuk mengelola 3 laboratorium sekolah tersebut sebagai kepala laboratorium. Itu adalah masa yang paling membanggakan dalam karirku, karena tidak sembarang guru non PNS dan PNS sekalipun yang dapat diamanati jabatan tersebut. Sungguh membanggakan, tapi tidak dengan pernikahanku kala itu alhamdulillah tidak semua pasangan pengantin muda langsung diberkahi dengan diberi keturunan, aku salah satunya yang beruntung. Namun ternyata dibalik keberuntungan itu, aku tidak dapat menjaganya dengan baik, memasuki kehamilan bulan ke-2 aku mengalami keguguran, saking senangnya hamil sampai tidak kusadari ternyata janinku tidak berkembang dan sudah mengalami penyusutan massa pada minggu ke-8 dan telah mati di dalam rahim selama 2 pekan, terpaksa harus dikeluarkan melalui currat. Duka mendalam sempat menggelayutiku selama beberapa pekan, namun life must go on. Alhamdullilah berjalan waktu, aku dikaruniai kehamilan ke-2, setelah 3 bulan dari currat tersebut. Ini momen yang paling membahagiakan sekaligus pilihan yang berat bagiku, karena di usia kandungan 3 bulan, aku mendapat bea siswa ke Brunei Darussalam untuk studi banding disana, namun yang Maha Kuasa berkehendak lain, suami tidak mengijinkan karena peristiwa yang telah lalu. Namun berjalannya waktu aku belajar untuk ikhlas menghadapi. Inti semua adalah anak, bulan Februari 2010 putri pertamaku lahir kuberi nama dia Maryam dengan harapan semoga iman dan keteguhan hatinya seindah dan sekuat bunda Maryam yang mulia.

Enam bulan usia Mary tak terasa, demi anakku aku pulang pergi sejauh 20 km dari rumah untuk sekadar menyusuinya, dengan harapan semoga jerih payahku berbuah manis dan legit di dunia terlebih di akhirat nanti. Juli 2010 kuputuskan untuk keluar dari sekolahku demi Mary-ku yang cantik, bersamaan dengan itu, sertifikasiku sebagai tenaga pengajar yang merupakan keharusan sebagai seorang guru saat ini, keluar. Tapi sayang, pilihan telah ku jatuhkan ke anakku, demi dia aku rela membuang semua yang pernah kuraih dan pernah kuperjuangkan. Kini dua putri cantikku selalu menemani hari-hariku, semakin mempercantik hidupku. Karunia keduanya tiada tara, namun hidup memang tidak terus mulus, tidak selamanya mudah menjalaninya. Setelah 1 tahun kutinggalkan karirku, sekarang mengusikku kemali, rasa kebosanan dan kebimbangan untuk kembali berkarya di dunia pendidikan tidak bisa kuhilangkan begitu saja. Di kehamilan ketiga sangatlah bosan dan menjenuhkan karena aktivitas yang itu-itu saja. Apalagi Mary semakin menunjukkan jati diri dan perkembangannya sebagai manusia yang tumbuh, tidak bijaksana dan arif dalam menghadapinya, aku sendiri yang terjengkal dan terpuruk oleh perasaanku sendiri. Aku tetap belajar dan belajar untuk menjadi ibu yang seharusnya dan sepantasnya bagi mereka. Namun jiwaku sangat memberontak, selama kehamilan, kusibukkan diriku dengan membuat surat lamaran, sekedar iseng untuk melamar ke instansi-instansi pendidikan. Tidak sedikit yang mendapat panggilan, namun semua kuacuhkan, karena memang niatku yang tidak pernah bersungguh-sungguh. Kecintaanku kepada tempat mengajarku yang dulu membuatku sangat rindu ingin kembali, ternyata Allah berkehendak lain, disaat aku kembali dipanggil untuk mengajar kembali di sekolahku yang dulu,betapa begitu membahagiakan hatikuyang galau. Ternyata bapak mertua dipanggil yang Kuasa untuk selamanya. Belum sempat untuk aku pulang ke desa suami karena keadaanku yang tidak memungkinkan. Allah memang Maha Segalanya,ternyata pesan terakhir bapak mertuaku yang terkasih, beliau sangat menginginkanku untuk tetap berkarya di dunia pendidikan yang telah membesarkan namaku dan menempa mentalku sebagai manusia yang utuh. Saat ini aku masih dipercaya untuk mengajar di MTs Negeri tersebut, memberi tambahan pelajaran untuk kelas unggulan, tanpa melupakan Mary dan Fatul kecilku. 

itulah Cerpen Cinta Sedih : ANAK KU SURGA KU bagaimana menurut kalian? bagus Gak..?? 

Daftar Isi [Tutup]

    Reaksi:
    Newer
    Older

    0 Comments