Cerita Cinta Remaja : Asda Witah

Share :
Cerita Cinta Remaja kriman dari Asda Witah, hehe by the way ini dikirim tanpa judul, jadi baca aja dech tanpa judul yang aku tau cerpei ini merupakan Cerpen Cinta sangat romantis, wahh bisalah kalo remaja - remaja suka dengan sebuah cinta, di Facebook aja suka buat status cinta, maupun status Facebook lucu. heheh penasaran ak dengan cerita Cinta remaja ini? Yuk mari

Dear Diary…
Hmmm … setidaknya aku bisa melihatnya tersenyum bahagia walau itu membuatku terluka. Tidak sadarkah dia apa yang terjadi? Lupakah dia arti sebuah posisi? Perih sekali… sangat perih…
Begitu mudahnya dia lupa? Lalu aku dimana? Apakah baginya aku hanya baying diantara retak kaca?
Diary… setidaknya aku tahu dia tidak akan melupakanku..

*********************

Bangku taman itu masih sama persis sama seperti dua belas tahun lalu, saat dimana aku hanyut kala menatap bening matanya. Bahkan aliran air itu masih tetap berombak kala angin bertiup persis seperti dua belas tah… eh,, tidak juga! Sekarang ada bougenvil tumbuh subur dipinggirnya, indah berwarna warni, ungu, putih, merah jambu, sejak kapan mereka membentuk barisan disana? Eeh,, maksudku sejak kapan bougenvil itu ditanam??

Fhuuuh… aku menghela nafas perlahan, hanya itu yang berubah, tanaman bougenvil berwarna warni mengelilingi pinggiran danau, selebihnya semua masih tetap sama, jalanan itu, rumput jepang itu, ahhh… aku tersenyum, aku merindukanyya lagi.


Disini, dua belas tahu lalu aku pernah mendaki dunia mimpi bersamanya, bersama si mata indah yang pernah ku milikki, bahkan sampai hari ini aku masih mengharapkannya kembali. Bodohnya aku!!

************



“aku bisa menjaganya ney, kamu percaya denganku kan?”
Aku menghembuskan nafas berat, telaga kejoraku banjir lagi. Aku tidak bisa melepasnya, aku tidak ingin dia pergi.


“Ney?? Kamu??” perlahan dia menghapus air mataku, aku takut suatu saat nanti dia tidak akan pernah melakukannya lagi jika dia pergi. “berjanjilah jangan pernah menangis lagi ney, berjanjilah?!” aku akan sering pulang ney, jika tidak ada lembur aku janji akan pulang tiap akhir pekan.”


Angin berhembus lembut disekitar taman, riak-riak kecil di air danau. Aku selalu suka menatap riaknya, seperti kain wall yang lembut untuk diinjak.
Sama seperti hari ini, danau itupun beriak indah, bedanya tidak ada dia disini, tidak ada dia yang menemani.

****************
dering telpon mengagetkanku....

“assalamualaikum?”
“Na, hari ini, akhirnya, aku berhasil mengungkapkan perasaanku…” deg… aku tersengal, bendungan itu banjir lagi tanpa terkendali, mereka? Benarkah?
“Na? kamu masih disana?”
“eh… iya Lan, sorry, aku, aduh… jadi bagaimana??”

“kamu sakit? Kenapa? Kecapean?”
“hanya sedikit pilek Lan” aku berusaha mati-matian menahan isak tangis “terus?” “haha… kamu selalu begitu Ney, jangan terlalu kelelahan, istirahat yang cukup, ya? Jangan bandel!”
Ney? Aku menggigit bibir getir, dia? Bisakah aku kembali memanggilnya bun?? My bunny?? Aku menggigit bibir.
“kami resmi pacaran Na, aku benar-benar terbang waktu dia bilang ‘iya’, rasanya…”
Aku sudah tidak mendengarkan kicauan Erlan lagi, aku terlalu sakit, tidak tahu apa yang ku rasa kini, terlalu perih, rasanya tulangku hilang dari tubuhku, aku lemas, benar-enar lemas, hanya air mata yang tak berhenti mengalir.

Semua memori itu kembali, lambaiannya ketika akan pergi, ucapan janjinya untuk kembali, minggu-minggu pertama aku dan dia menjalani cinta beda kota, ternyata cinta itu kandas diruang hampa!!


Aku masih mengingat detail ceritanya ketika dia bercerita tentang rekan kerja wanita yang menjadi sahabatnya, aku mendekatinya, berhasil menjadi teman baiknya, aku bisa mendapat informasi apa yang diakukan Erlan disana, aku benar-benar merasa dia adlah sahabat lamaku. Tapi aku keliru! Kebesamaan yang ada justeru membuat mereka semakin dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta, mereka tetap menngangapku sahabat dekat, sahabat temat berbagi cerita, tapi mereka lupa apa posisiku! Ingin aku berteriak bahwa aku adalah kekasih Erlan saat salah satu dari mereka bercerita tentang apa yang mereka rasa, tapi aku tidak bisa, aku tidak bisa melukai perasaan Erlan dengan berusaha menjauhkan mereka. Aku sakit, benar-benar sakit. Aku terhianati tanpa mereka sadari, posisiku terganti tanpa ku kehendaki.



****************

Aku mengusap air mata perlahan mengenang kejadian itu, dua belas tahun lalu, rasa sakit atas penghianatan itu masih membekas hingga kini. Tapi tidak dapat ku pungkiri aku merindukannya.
Apa kabarnya kini? Apakah mereka telah menikah? Atau dia telah menikah dengan orang lain? Sudah berapa puteranya? Bahagiakah dia? Aku teramat sangat merindukannya. Teramat merindukan saat dimana aku menyandarkan kepala dibahunya sambil menatap riak air danau, aku merindukan lembut suaranya sambil menatap bening matanya, hembusan angin ini pun membuatku semakin merindukannya.


Hari beranjak senja, tahun depan akan menjadi kali ke tiga belas aku kembali ke taman ini, mengingat semue memori tentangnya, tentang masa indah bersama, dan tentang sakitnya terluka, mengingat semua tentang orang yang masih ku sayangi hingga detik ini…

Bagaimana ne Cerita Cinta Remaja  keren yaa,,, heheh silakan di koment dech

Daftar Isi [Tutup]

    Reaksi:
    Newer
    Older

    0 Comments